Kamis, 07 Agustus 2008

Ekspressi Mei 2008

. Kamis, 07 Agustus 2008

“Kalu memang BBM mo nae, torang nimbole beking apa-apa. Yang torang harap pemerintah jangan beking torang lebe menderita. Jang sampe harga pupuk nae….” (Jemmy Mumek, warga Koya Minahasa)

“Kebetulan torang nyanda talalu banya pake minya tanah. Torang cuma ja pake minyak tanah kalu ada acara. Biasanya torang pigi ambe kayu di kobong for momasa. Jadi for torang nyanda talalu masala kalu harga minya tanah mo nae…” (Eduard Hatibae, warga Desa Maliambao Kecamatan Likupang Barat)

“Secara Pribadi saya menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM karena saya juga menggunakan BBM seperti rakyat yang lainnya, tetapi secara kelembagaan di DPRD saat ini Fraksi Golkar belum melakukan rapat untuk membahas kebijakan tersebut….” (Toni Kaunang anggota DPRD Sulawesi Utara, Tomohon)

“Sebelum harga BBM nae harga-harga laen so lebeh dulu nae, kong bagemana kalo BBM so naek pasti ongkos otto nae, samua harga nae, jadi tambah besar torang pe biaya hidop...” (Jeane Takumansang, warga Kelurahan Wanea Manado)

“Sudah pasti langkah pemerintah menaikan harga bahan bakar akan menambah kesulitan keluarga. Akan ada biaya ekstra yang harus disisihkan, padahal biaya ekstra ini kalau harga BBM tidak naik bisa digunakan untuk keperluan lain” (Verawaty Kaawoan, Warga Doloduo)

“Sudah seminggu ini terjadi kelangkaan minyak tanah, masyarakat sangat sulit mendapatkan minyak tanah bahkan ditingkat pengecer juga susah padahal harganya sudah naik. Padahal kami warga kecil sangat membutuhkan minyak tanah, apalagi kalau terjadi kenaikan masyarakat semakin susah…” (Rahmi M. Warga Lolak)

“Kalau boleh tahan dulu itu kenaikan harga BBM. Kalaupun pemerintah akan menaikannya jangan terlalu banyak, pasti akan me nyusahkan masyarakat…” (Lastri M. Warga Tuminting)

0 komentar:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com